INTERAKSI TANAMAN DALAM SISTEM AGROFORESTRI


Mata Kuliah Agroforestry                  Hari/Tanggal   : Rabu/07 November 2011
                                                            Tempat            :  A4

INTERAKSI TANAMAN DALAM SISTEM AGROFORESTRI

Disusun oleh:
1.      Susanti Alfriani M            E14090074
2.      Nadia Susetya                   E14090071
3.      Rahmad Supri A               E14090109
4.      Ahadian Rahmadi             E14090132
5.      Susi Susanti                     E44090000


Dosen :
Dr. Ir. Nurheni Wijayanto, MS.




Description: Description: IPB.gif


DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
                Agroforestri merupakan suatu sistem pengelolaan hutan yang dapat mendukung pertumbuhan pohon dan kebutuhan petani setempat. Oleh karena itu, pengembangan agroforestri ini diharapkan akan membantu pelaksanaan pembangunan yang berkaitan langsung terutama pada penyediaan pangan dan papan. Di dalam sistem agroforestri mempertimbangkan nilai ekologi dan ekonomi dalam interaksi antar pohon dan komponen lainnya. Pada dasarnya, agroforestri mempunyai dua komponen penyusun utama, yaitu tanaman kehutanan dan tanaman pertanian yang saling berkompetisi untuk mendapatkan cahaya dan unsur hara. Jarak tanam yang terlalu dekat akan mengakibatkan kompetisi akan air dan hara. Apabila jarak tanamnya diperlebar maka besarnya tingkat kompetisi tersebut semakin berkurang. Pada sistem campuran dari berbagai jenis tanaman atau mixed cropping (pohon dengan tanaman semusim, atau hanya pepohonan saja), maka setiap jenis tanaman dapat mengubah lingkungannya dengan caranya sendiri. Sebagai contoh, jenis tanaman yang bercabang banyak akan menaungi tanaman yang lain. Beberapa tanaman yang jaraknya tidak terlalu dekat akan memperoleh keuntungan, prosesnya sering disebut dengan facilitation (saling memfasilitasi).
            Agroforestri terdiri dari komponen-komponen kehutanan, pertanian dan/atau peternakan, tetapi agroforestri sebagai suatu sistem mencakup komponen-komponen penyusun yang jauh lebih rumit. Hal yang harus dicatat, agroforestri merupakan suatu sistem buatan (man-made) dan merupakan aplikasi praktis dari interaksi manusia dengan sumber daya alam di sekitarnya. Agroforestri pada prinsipnya dikembangkan untuk memecahkan permasalahan pemanfaatan lahan dan pengembangan pedesaan serta memanfaatkan potensi-potensi dan peluang-peluang yang ada untuk kesejahteraan manusia dengan dukungan kelestarian sumber daya beserta lingkungannya.  Oleh karena itu manusia selalu merupakan komponen yang terpenting dari suatu sistem agroforestri. Dalam melakukan pengelolaan lahan, manusia melakukan interaksi dengan komponen-komponen agroforestri lainnya.
1.2  Tujuan
            Mengetahui proses interaksi yang terjadi pada beberapa tanaman baik tanaman kehutanan dan tanaman pertanian dalam penerapan system agroforestri di Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
            Dalam kontek pembangunan pertanian berkelanjutan pada dasarnya berarti kemampuan untuk tetap produktif sekaligus mempertahankan basis sumberdaya. Menurut Reijntjes dkk., (1999), pertanian berkelanjutan mempunyai ciri-ciri : mantap secara ekologis, bisa berlanjut secara ekonomis, adil, manusiawi dan luwes. Pertanian berkelanjutan dan Pembangunan pedesaan didefinisikan sebagai pengelolaan dan konservasi sumber daya alam, dan orientasi teknologi dan perubahan institusi dalam suatu cara untuk meyakinkan hasil yang dicapai dan kepuasan yang berkelanjutan kebutuhan manusia untuk sekarang dan generasi masa datang. Pembangunan yang berkelanjutan memelihara sumber daya lahan, air dan tanaman dan genetik hewan yang secara lingkungan tidak terdegradasi, secara teknologi yang tepat, secara ekonomi dapat berjalan dan secara sosisal dapat diterima (FAO, 1995 dalam Young, 1997). Secara sederhana penggunaan lahan yang berkelanjutan merupakan sesuatu yang mempertemukan kebutuhan untuk produksi pengguna lahan sekarang, tetapi memelihara sumberdaya pokok untuk generasi mendatang yang mana tergantung produksi. Sustainable dapat terjadi ketika produksi dan konservasi daapt berjalan secara selaras.
            Pengaruh interaksi pohon dan tanamam dalam pengelolaan tanah menunjukkan respon positif (+) terhadap peningkatan produktivitas, memperbaiki kesuburan tanah, siklus hara, konservasi tanah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu dengan adanya beberapa keanekaragaman tanaman yang ditanam menunjukan hubungan satu sama lainnya. Salah satu hubungan positif yang dapat diketahui adalah diketahuinya factor pendukung antar tanaman dimana tanaman-tanaman tertentu membutuhkan cahaya yang banyak dalam pertumbuhannya (intoleran) serta adanya tanaman yang membutuhkan naungan atau membutuhkan sedikit cahaya (toleran). Dengan adanya kebutuhan yang berbeda ini maka antara tumbuhan dapat dikombinasikan sehingga dapat menghasilkan suatu output yang maksimal. Selain hubungan positif tersebut, hubungan yang memberikan dampak saling merugikan juga dapat dijadikan acuan untuk memilih tanaman yang akan dikombinasikan. Interaksi yang memberikan kerugian antara tanaman kehutanan dan tanaman pertanian diantaranya adalah sifat alellopaty yaitu penghambatan pertumbuhan tanaman oleh adanya zat kimia yang dilepaskan ke dalam tanah oleh tanaman tetangganya contohnya adalah Casuarina equisetifolia dengan Sunflower Serta Eucalyptus tereticornis dan Sorghum.
           

            Secara umum interaksi yang bersifat negatif dapat terjadi karena (1) keterbatasan daya dukung lahan yang menentukan jumlah populasi maksimum dapat tumbuh pada suatu lahan dan (2) keterbatasan faktor pertumbuhan pada suatu lahan. Konsep daya dukung alam merupakan konsep yang juga penting untuk diketahui oleh ahli ekologi. Konsep ini menggambarkan tentang jumlah maksimum dari suatu spesies di suatu area, baik sebagai sistem monokultur, atau campuran. Suatu spesies mungkin saja dapat tumbuh dalam jumlah yang melimpah pada suatu lahan. Apabila dua species tumbuh bersama pada lahan tersebut, maka salah satu spesies lebih kompetitif daripada yang lain. Hal ini kemungkinan mengakibatkan spesies ke dua akan mengalami kepunahan. Salah satu sarat terjadinya kompetisi adalah keterbatasan faktor pertumbuhan (air, hara dan cahaya). Pertumbuhan tanaman mengalami kemunduran jika terjadi penurunan ketersediaan satu atau lebih faktor. Kekurangan hara di suatu lahan mungkin saja terjadi karena kesuburan alami yang memang rendah, atau karena besarnya proses kehilangan hara pada lahan tersebut, misalnya karena penguapan dan pencucian. Kekurangan air dapat terjadi karena daya menyimpan air yang rendah, distribusi curah hujan yang tidak merata, atau proses kehilangan air (aliran permukaan) yang cukup besar. Pengetahuan akan ketersediaan faktor pertumbuhan (air dan hara) dan pengetahuan akan kebutuhan tanaman ini sangat diperlukan dalam pelaksanaan agroforestri.


BAB III
KESIMPULAN

            Berdasarkan analisis terhadap adanya interaksi dari tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian di dalam pengelolaan system agroforestri diketahui bahwa interaksi terjadi secara positif maupun negative dimana secara positif dapat diketahui adanya pemenuhan kebutuhan dalam penerimaan cahaya sehingga dapat dilakukan kombinasi yang baik serta secara negative adanya persaingan dalam mendapatkan unsure hara dan persaingan antar tanaman yang harus diketahui agar pemilihan dalam kombinasi tanaman dapat dilakukan secara tepat.


DAFTAR PUSTAKA

Reijntjes, C., Haverkort B., Bayer. W., 1999. Pertanian Masa Depan. Pengantar untuk pertanian berkelanjutan dengan input luar rendah. Penerbit Kanisius.
Suprayoga Didik. 2009. Interaksi antara pohon - tanah - tanaman semusim: kunci keberhasilan atau kegagalan dalam system agroforestri. http ://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/.../LN0034-04-3.PDF terhubung berkala 6 November 2012
Young A., 1997. Agroforestry for Soil Management. CAB, International. ICRAF. Nairobi Kenya. UK. England.

Comments

Popular posts from this blog

Harga Kayu Meranti 2020

Proposal : Pembangunan Tempat Pengolahan Kayu (Sawmill) Di Sekitar Jalur Cigudeg-Leuwiliang

Penerapan AMDAL pada Pembangunan di Bidang Kehutanan