Contoh Laporan Akhir PKM M



Description: C:\Users\asus\Downloads\logo ipb.jpg

LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
AGROFORESTRY UMBI PORANG (Amorphopallus oncophyllus) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT UNTUK MEMBUKA LAPANGAN PEKERJAAN SERTA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA HEGARMANAH
                                                                                    
BIDANG KEGIATAN:
PKM-M

Diusulkan oleh:
 Juanda                                    E14090003/2009
 Sarah Andini                          E14090031/2009
 Arum Ngesti Palupi               E14090080/2009
 Muhammad Izzudin Faizal    E14100027/2010
 Restu Dwi Atmoko                E14100042/2010
                                                 

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012


HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul Kegiatan  :  Agroforestry Umbi Porang (Amorphopallus oncophyllus) di Hutan Pendidikan Gunung walat untuk membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Desa Hegarmanah.

2. Bidang Kegiatan  :              ( ) PKM-P  ( ) PKM-K            () PKM-KC
                                                ( ) PKM-T  (√) PKM-M
3. Bidang Ilmu  :                     ( ) Kesehatan               (√ ) Pertanian
                                                ( ) MIPA                     ( ) Teknologi dan Rekayasa
                                                ( ) Sosial Ekonomi       ( ) Humaniora
                                                ( ) Pendidikan
4.Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
  a. Nama Lengkap                              : Juanda
  b. NIM                                              : E14090003
  c. Jurusan                                          : Manajemen Hutan
  d. Universitas/Institut/Politeknik      : Institut Pertanian Bogor
  e.  Alamat Rumah dan No Tel./HP  :Babakan lio No.15, Bogor/085717384645
  f . Alamat email                                : smartjuanda@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan          : 4 orang
6. Dosen Pendamping
  a. Nama Lengkap dan Gelar             : Soni Trison S.Hut, M.Si       
  b. NIP                                               : 19771123 200701 1002
  c.  Alamat Rumah dan No Tel./HP   : Komplek taman cimanggu Jl.dahlia No. 32 Bogor/0251-  8336237                                          


7. Biaya Kegiatan Total                      : Rp 7.200.000
  a. Dikti                                              : Rp 7.200.000
  b. Sumber lain (sebutkan . . . )          : Rp   -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan             : 3  bulan
Bogor, 28 Mei 2012
Menyetujui
Ketua Departemen Manajemen Hutan                       Ketua Pelaksana Kegiatan



(Dr. Didik Suharjito, MS)                                           (Juanda)
NIP .  19630401 199403 1 001                                  NIM. E14090003

Wakil Rektor akademik dan  kemahasiswaan            Dosen Pendamping



 (Prof. Dr. Ir. H. Yonny Koesmaryono, MS )             (Soni Trison S.Hut, M.Si
 NIP. 195812281985031003                                      NIP. 19771123 200701 1002


ABSTRAK
Berdasarkan Laporan Kependudukan Kecamatan Cicantayan tahun 2010, total jumlah penduduk desa Hegarmanah adalah 8322 jiwa yang terdiri dari 4097 jiwa laki-laki dan 4225 perempuan dan 73,4% berada pada usia produktif serta termasuk dalam angkatan kerja. Sebagian besar penduduk bekerja disektor pertanian biasanya bekerja sebagai petani, baik di lahan milik sendiri atau di lahan milik orang lain (sebagai penggarap). Kondisi masyarakat desa hegarmanah umumnya para wanita bekerja di pabrik garmen sedangkan para lelaki banyak memiliki waktu luang di rumah.Tanaman umbi porang memiliki potensi dan syarat tumbuh sesuai dengan kondisi biofisik pada HPGW. Program kreativitas mahasiswa agroforestry ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai budidaya umbi porang, membuat demplot percontohan agroforestry di HPGW, serta tujuan ke depan adalah dapat membuka lapangan pekerjaan serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Hegarmanah. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah penyuluhan yang berupa pemberian materi di ruangan mengenai budidaya umbi porang, demplot percontohan agroforestry umbi porang, serta adanya kuisoner untuk mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai umbi porang baik sebelum maupun setelah adanya penyuluhan. Berdasarkan hasil kuisoner sebelum penyuluhan masyarakat yang mengetahui umbi porang sebesar 11,11 % sedamgkan masyarakat yang belum mengetahui umbi porang sebesar 88,.88 %, kemudian setelah adanya penyuluhan sebanyak 77,78 % paham mengenai umbi porang dan 22,22 % tidak paham mengenai umbi porang. Selain itu telah terbentuk demplot percontohan agroforestry umbi porang seluas 200 m2 di HPGW.
Kata kunci : Agroforestry, umbi porang, Masyarakat


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan akhir program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat yang berjudul, Agroforestry Umbi Porang (Amorphopallus oncophyllus) di Hutan Pendidikan Gunung walat untuk membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Desa Hegarmanah.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan akhir ini, yaitu:

  1. Bapak Soni Trison, S.Hut, MSi yang telah membimbing tim PKM dalam pembuatan laporan akhir ini hingga selesai
  2. Bapak Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono,MS selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
  3. Bapak Dr.ir. Didik Suharjito , MS selaku Ketua Departemen Manajemen Hutan
  4. Orangtua tercinta yang senantiasa memberi dukungan dan do’a
  5. Saudara dan teman-teman yang memotivasi dan memberi dukungan moral maupun material dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu di sini. Semoga Allah menerima dan membalas kebaikan Bapak/Ibu/ Saudara. Amin.


                                                                                    Bogor, 28 Mei 2012



                                                                                                Penulis


I.                   PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Kondisi masyarakat desa hegarmanah umumnya para wanita bekerja di pabrik garmen sedangkan para lelaki banyak memiliki waktu luang di rumah. Lahan hutan pendidikan gunung walat (HPGW) dapat dijadikan tempat untuk agroforestry, guna untuk memberikan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hegarmanah. Tanaman umbi porang memiliki potensi dan syarat tumbuh sesuai dengan kondisi biofisik pada HPGW. Hal ini berarti pengadaan agroforestry umbi porang dapat menjadi salah satu cara untuk membuka lapangan pekerjaan sehingga masyarakat di Desa Hegarmanah dapat berkreasi untuk meningkatkan kesejahteraannya.

B.     PERUMUSAN MASALAH
1.      Tersedianya lahan hutan di HPGW yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk agroforestry.
2.      Desa Hegarmanah merupakan salah satu desa yang berhubungan dan berbatasan  langsung dengan kawasan HPGW.
3.      Porang (Amorphopallus oncophyllus) memiliki peluang bisnis menjanjikan di masa yang akan datang.

C.    TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah:
1.      Mengenalkan dan memberikan pengetahuan budidaya tanaman porang (Amorphopallus oncophyllus) kepada masyarakat sekitar HPGW.
2.      Masyarakat di sekitar HPGW dapat memanfaatkan lahan hutan yang disediakan oleh HPGW untuk agroforestry dengan komoditas porang (Amorphopallus oncophyllus).
3.      Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Hegarmanah.

D.    LUARAN YANG DIHARAPKAN
1.      Masyarakat dapat membudidayakan porang sebagai tanaman agroforestry selain kapol, kopi, pisang, dan singkong.
2.      Masyarakat dan HPGW dapat melakukan kerja sama dalam pegelolaan dan distribusi porang.
3.      Masyarakat desa Hegarmanah memiliki pekerjaan dan dapat meningkatkan kesejahteraan.

E.     KEGUNAAN
Melalui program pengabdian masyarakat, masyarakat diharapkan dapat melakukan  agroforestry tanaman umbi porang baik di lahan HPGW maupun di lahan masyarakat.




II.                GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A.    Kondisi Biofisik Desa Hegarmanah
Secara geografis, desa Hegarmanah terletak pada 6,57° LS dan 106,41° BT. Desa Hegarmanah termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Dati II Sukabumi yang memiliki luas 1.488,328 Ha. Desa ini terdiri dari 7 dusun, yaitu Hegarmanah, Nangerang, Cilubang, Pangkalan, Manggis, Longkewang dan Kebon Bera. Desa Hegarmanah memiliki topografi yang bervariasi mulai dari datar hingga gunung dengan persentase masing-masing dari datar hingga bergelombang 32%, berombak sampai berbukit 41%, dan berbukit sampai dengan bergunung 21%. Jenis tanah di desa ini adalah kompleks Podzolik merah kuning, latosol dan litosol dari batuan endapan dan batuan beku. Berdasarkan tipe iklim Schimidt dan Ferguson, daerah disekitar HPGW termasuk tipe iklim B. Ketinggian tempat dari permukaan air laut adalah 600 mdpl.

B.     Kondisi Kependudukan

Berdasarkan Laporan Kependudukan Kecamatan Cicantayan tahun 2010, total jumlah penduduk desa Hegarmanah adalah 8322 jiwa yang terdiri dari 4097 jiwa laki-laki dan 4225 perempuan. Sedangkan total jumlah rumah tangga yang ada di Desa Hegarmanah yaitu 2281 KK. Dari total jumlah penduduk Desa Hegarmanah sebesar 22% merupakan usia belum produktif (0 – 14 tahun), kelompok usia tidak produktif (diatas usia 55 tahun) sebesar 7% dan 71% merupakan kelompok usia produktif (15 – 54 tahun). Banyaknya jumlah penduduk pada usia produktif menunjukkan melimpahnya sumber tenaga kerja di Desa Hegarmanah. Pada umumnya tingkat pendidikan di Desa Hegarmanah masih tergolong cukup rendah. Sebagian besar penduduknya hanya sampai tamat Sekolah Dasar (SD) saja. Sebagian kecil penduduk berpendidikan SLTP dan SLTA. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia di Desa Hegarmanah.

C.    Mata Pencaharian Penduduk,Sruktur Penggunaan dan Kepemilikan Lahan

 Menurut data potensi Desa Hegarmanah, penduduk sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Sehingga masyarakat sangat tergantung sekali pada sektor pertanian. Ketersediaaan lahan bagi masyarakat sangatlah penting untuk memperoleh pendapatan, karena untuk bekerja di luar sektor ini mereka terbentur dengan banyaknya kendala, terutama rendahnya tingkat pendidikan dan modal usaha.  Luas lahan terbesar digunakan untuk perkebunan berupa tegal maupun ladang sebesar 56,4%. Biasanya lahan tersebut diusahakan pada lahan milik maupun lahan garapan dengan bentuk kebun campuran. Untuk kepemilikan lahan penduduk di desa Hegarmanah relatif kecil, bahkan terdapat pula yang tidak memiliki lahan. Penduduk desa Hegarmanah yang memiliki lahan milik dengan luasan yang besar hanya berjumlah 75 orang atau sebesar 6,6% dari seluruh penduduk. Sedangkan rata-rata penduduk memiliki lahan milik kurang dari 0,5 Ha sebesar 74,1%. Hal ini dapat dilihat sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai buruh tani karena lahan milik yang dimiliki mempunyai luasan yang kecil.
D.    Pola Agroforestry yang Pernah Dikembangkan di Hutan Pendidikan Gunung Walat

Ada beberapa pola agroforestry yang dikembangkan di HPGW, yang telah teridentifikasi yaitu tiga pola agroforestry (AF) yang di desain untuk kondisi tegakan hutan saat ini. Pola pertama di desain untuk memulihkan areal hutan yang benar-benar tidak tertanami pohon atau istilahnya tegakan hutan yang gundul dengan jumlah pohon yang tersisa kurang dari 25 pohon/ha.  Jenis tanaman kehutanannya adalah Paraserianthes falcataria (sengon) dan Agathis loranthifolia (damar), sedangkan untuk tanaman pertaniannya adalah padi, jagung, pisang, nanas, singkong, kapulaga dan kopi. Pola kedua merupakan modifikasi dari pola pertama dan jika kondisi hutan sudah agak gundul atau jumlah pohon yang tersisa dari 25 – 100 pohon/ha. Sedangkan komposisi tanamannya sama dengan pola pertama . Apabila kondisi hutannya masih cukup rapat atau jumlah pohon yang tersisa lebih dari 100 pohon/ha merupakan pola ketiga. Pada pola ini tidak dilakukan penanaman kembali jenis pohon tetapi hanya penataan dan penanaman tanaman pertanian yang tahan naungan, seperti kopi, kapulaga dan pisang. Di areal dimana terdapat cukup cahaya dapat ditanami dengan singkong, padi gogo, jagung atau kacang tanah.

III.              METODE PENDEKATAN
Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan kepada masyarakat. Metode ini terdiri dari dua sub kegiatan yaitu pelatihan dan pembuatan demplot. Pelatihan diberikan kepada masyarakat berkaitan dengan umbi porang  secara umum, teknik penanaman, perawatan, dan pasca panen umbi porang untuk dijadikan komoditi ekspor yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Selanjutnya demplot percontohan agroforestry  umbi porang dengan luas 200 m² dimaksudkan sebagai media percontohan sekaligus promosi kepada masyarakat sekitar area demplot tentang tanaman umbi porang.
IV.             PELAKSANAAN PROGRAM
4.1  Waktu dan Tempat Pelaksanaan
  PKM-M Agroforestry umbi Porang yang telah dilaksanakan terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan monitoring. Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai pada bulan Februari. Secara umum, pelaksanaan program dilaksanakan  di Desa Hegarmanah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
4.2   Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan program terjadi perubahan dari rencana yang telah dicantumkan pada proposal yaitu pelaksanaan penyuluhan yang mundur dari waktu yang telah direncanakan. Berikut merupakan jadwal faktual pelaksanaan program PKM-M Agroforestry umbi Porang:



Tabel 1. Jadwal faktual pelaksanaan
No
Hari
Kegiatan
Tempat Pelaksanaan
1
Senin, 20 Februari 2012
Membuat Kuisoner
Kampus Faperta, IPB


Menghubungi Dosen
Ruang AJMP


Membuat desain spanduk
Kampus Faperta, IPB
Penyusunan modul/materi penyuluhan
Kampus Faperta, IPB
2
Kamis, 23 Februari 2012
Membuat undangan
Kampus Faperta, IPB
3
Sabtu-Minggu
Survei lokasi penanaman
Desa Hegarmanah, Sukabumi

(25-26 Februari 2012)
Sharing dengan Kepala Dusun
Desa Hegarmanah, Sukabumi
4
Minggu, 4 Maret 2012
Survey lokasi penanaman ke-2
Desa Hegarmanah, Sukabumi


Bertemu pihak HPGW
5
Sabtu, 10 Maret 2012
Persiapan Lahan
Desa Hegarmanah, Sukabumi


Konfirmasi peserta
6
Sabtu, 17 Maret 2012
Pelaksanaan penyuluhan
Balai Desa Hegarmanah, Sukabumi
7
Sabtu-Minggu
Monitoring  program
Desa Hegarmanah, Sukabumi

(24-25 Maret 2012)
8
Sabtu-Minggu
Monitoring program
Desa Hegarmanah, Sukabumi

(31 Maret-1 April 2012)

4.3  Instrumen Pelaksanaan
Instrumen pelaksanaan yang digunakan dalam pelaksanaan program PKM-M Agroforestry umbi Porang antara lain adalah laptop, proyektor, spanduk, kuisoner, brosur, kalender, cangkul, dan ember.









4.4  Rancangan dan Realisasi Biaya

Tabel 2. Rancangan dan Realisasi Biaya

No
Peruntukan
Rencana (Rp)
Realisasi (Rp)
Saldo (Rp)
1
Kesekretariatan
Pembuatan dan Penggandaan Proposal
                   50.000
                           50.000
0
Pembuatan Laporan Kegiatan
                 100.000
                        100.000
0
Perbaikan Proposal
                   75.000
                           75.000
0
Materai
                   14.000
                           14.000
0
Print Log Book
                     6.000
                             6.000
0

Sub Total
                 245.000
                        245.000
0
2
Bahan Habis Pakai
Bingkisan Pemateri
                 130.000
106.000
                  24.000
Bolpoin
                   17.000
17.800
-800
Rokok Peserta
                 147.000
148.500
-1.500
Cat minyak
0
5.000
-5.000

Sub Total
                 294.000
                        277.300
                  16.700
3
Peralatan Penunjang PKM
Sewa Proyektor
200.000
                        200.000
0
Pembuatan modul penyuluhan
100.000
                        100.000
0
Print kuisoner
16.000
                           16.000
0
Bibit porang
1.250.000
                     1.250.000
0
Konsumsi penyuluhan
600.000
                        600.000
0
Pupuk kompos
170.000
                        170.000
0
Konsumsi Pelaksana
300.000
                        300.000
0
Tenaga persiapan lahan
300.000
                        300.000
0
Pembuatan Kalender
200.000
                        200.000
0
Biaya pemeliaharaan
849.000
                        849.000
0
Pembuatan Spanduk
26.000
                           26.000
0
Pembuatan Poster
150.000
0
150.000

Sub Total
4.161.000
                     4.011.000
150.000
4
Perjalanan
Transportasi pemateri dan tim pelaksana
2.000.000
                     1.009.300
990.700
Biaya pengiriman bibit porang
200.000
                        200.000
0
Survey Distributor ke Bandung
300.000
                        300.000
0

Sub Total
2.500.000
                     1.509.300
990.700





TOTAL
             7.200.000
                     6.042.600


SALDO TOTAL


1.157.400


V.                HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat berupa agroforestry umbi porang pada desa Hegarmanah mendapat tanggapan yang baik dari pihak desa. Kegiatan ini telah terlaksana 100% (telah terlaksana sesuai dengan rencana awal). Hasil yang peroleh dalam kegiatan ini yaitu berupa perubahan pengetahuan masyarakat mengenai budidaya umbi porang dan terbentuknya demplot percontohan agroforestry umbi porang. Berikut perubahan pengetahuan masyarakat mengenai budidaya umbi porang :




Grafik 1. Pengetahuan masyarakat mengenai umbi porang sebelum penyuluhan
Pengetahuan masyarakat mengenai umbi porang sebelum penyuluhan pada umumnya masyarakat belum mengetahui umbi porang. Pada hasil kuisoner yang dibagikan kepada masyarakat  yang mengetahui umbi porang sebesar 11,12 % sedamgkan masyarakat yang belum mengetahui umbi porang sebesar 88,88 %.
Grafik 2. Pengetahuan masyarakat mengenai umbi porang setelah penyuluhan

            Pada hasil kuisoner setelah adanya penyuluhan masyarakat sebanyak 77,78 % dari responden yang mengikuti penyuluhan mengetahui dan tertarik  mengenai umbi porang yaitu manfaat dan cara budidaya umbi porang dan sebanyak 22,22 % responden belum memahami mengenai umbi porang dan kurang tertarik membudidayakan umbi porang. Grafik di atas menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat desa Hegarmanah tentang umbi porang meningkat. Selain itu telah terbentuknya demplot percontohan umbi porang. Demplot percontohan yang terbentuk adalah seluas 200 m2 yang merupakan lahan yang dipinjamkan Hutan Pendidikan Gunung Walat.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini pada umumnya masyarakat belum mengetahui mengenai umbi porang dan mereka tertarik untuk mendapatkan ilmu dan mencoba untuk membudidayakan umbi porang. Masyarakat pada awalnya menduga bahwa tanaman umbi porang ini adalah tanaman Suweg yang biasa tumbuh disekitar pekarangan ataupun ladang mereka. namun setelah adanya penyuluhan mereka dapat membedakan antara tanaman-tanaman tersebut. Sebenarnya di Hutan Pendidikan Gunung Walat telah ada beberapa contoh agroforestry yaitu agroforestry kapulaga. kopi dan singkong namun agroforestry ini kurang berkembang karena kurangnya pemasaran mengenai hasil agroforestry tersebut.
Dalam observasi ditemukan pertanyaan-pertanyaan serta saran dari masyarakat. Pertanyaan-pertanyaan masyarakat mengenai tanaman umbi porang yaitu apakah tanaman umbi porang dapat dikonsumsi.serta bagaimana pemasaran pasca panen umbi porang. Masyarakat menyampaikan bahwa dahulu pernah ada program dari pemerintah yang memberikan benih tanaman jagung untuk ditanam di lahan masyarakat kemudian setelah dipanen tidak adanya ketersediaan pasar sehingga masyarakat merugi. Oleh karena itu mereka menyarankan untuk membantu dalam hal pengadaan pasar.
Program kreativitas mahasiswa pengabdian agroforestry umbi porang ini selain memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai budidaya umbi porang. kegiatan ini akan berlanjut dengan pembentukan kelompok tani serta pengadaan pasar umbi porang setelah terlihat adanya pertumbuhan dan berkembangnya Porang serta pembudidayaan dalam skala besar di desa Hegarmanah tersebut. Pembentukan kelompok tani agar mereka mampu mandiri tanpa tergantung dengan tengkulak dalam hal pengelolaan terutama pemasaran. Pengadaan pasar dibantu oleh mahasiswa untuk mencarikan distributor yang sudah mendapatkan MoU dari pabrik pengolahan Porang. Pengadaan pasar yang dibantu oleh mahasiswa yang telah didapat adalah distributor yang berada di desa Klangon.Saradan Jawa Timur. Distributor di desa Klangon tersebut akan mengumpulkan Porang yang telah dijadikan chips dan kemudian dikirim ke pabrik pengolahan tepung Porang di Mojokerto yang kemudian tepung tersebut diekspor ke China.Korea. dan Jepang. 

VI.             KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat agroforestry umbi porang ini telah terlaksana sepenuhnya. Masyarakat telah mendapatkan pengetahuan mengenai budidaya umbi porang. Selain itu masyarakat juga tertarik untuk membudidayakan umbi porang. Pembuatan demplot percontohan agroforestry umbi porang telah terbentuk guna sebagai contoh agroforestry agar dapat di adopsi oleh masyarakat. Masyarakat menyarankan adanya pengadaan pasar sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memasarkan umbi porang oleh karena itu mahasiswa membantu mencarikan pasar dan mendampingi pembentukan kelompok tani umbi porang.




Comments

Popular posts from this blog

Harga Kayu Meranti 2020

Proposal : Pembangunan Tempat Pengolahan Kayu (Sawmill) Di Sekitar Jalur Cigudeg-Leuwiliang

Penerapan AMDAL pada Pembangunan di Bidang Kehutanan