Laporan Lin Hut Ke-2

Mata kuliah : Perlindungan hutan
Hari / Tanggal : Selasa, 02 Maret 2011
Kelas : Manajemen hutan

SUMBER API KEBAKARAN HUTAN

Kelompok : 2 (dua)
Nama NRP
1. Sri Chairi Mulyani E14090013
2. Santi Wulandari E14090051
3. Dilla Faradina E14090061
4. Jajang Roni Aunul K. E14090090
5. Wdihy Satrio E14090102
6. Ahmad Arief Hilman E14090106
7. Agustina Pertisia G. E14090107
8. Rahmad S.A E14090109

Dosen Praktikum :
Ati Dwi Nurhayati, S.Hut., M.Si.


DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

PENDAHULUAN


A. Latar belakang
Hutan sangat penting untuk keberlangsungan hidup umat manusia, karena itu hutan harus dilestarikan baik dari segi peranan maupun fungsi-fungsinya. Salah satu yang menyababkan terganggunya fungsi hutan adalah bila terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan mengakibatkan kerusakan yang besar di bandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh faktor lainya. Kebakaran hutan dapat terjadi baik yang disebabkan oleh manusia maupun oleh faktor alam. Penyebab kebakaran dari faktor manusia yaitu penyebab yang paling besar karena adanya kebutuhan akan lahan untuk pemukiman dan perladangan serta adanya unsur kesengajaan dalam membuang puntung rokok. Selain dari ulah manusia faktor dari alam juga merupakan salah satu penyebab kabakaran. Indonesia meiliki dua musim yang sangat mudah menyebabkan terjadinya kebakaran hutan karena musim kemarau panjang yang menyebabkan banyaknya berkurangnya kadar air pada hutan sehingga terjadi gesekan-gesekan (kayu atau bambu) yang terjadi karena adanya pergerakan yang disebabkan oleh angin menimbulkan percikan api ditambah dengan berkurangnya kadar air yang kurang dari 30% maka terjadilah kebakaran hutan. Berdasarkan penelitian dan pengamatan seorang penulis selama lebih kurang 10 tahun menggeluti kebakaran hutan baik di HTI maupun di hutan alam, dapat dikatakan 99% penyebab kebakaran hutan di Indonesia adalah berasal dari ulah manusia yang belum diketahui motif nya apakah unsure kesengajaan ataukah akibat kelalaian manusia itu sendiri. Selain itu, sumber api yang diduga kuat menyebabkan kebakaran adalah puntung rokok.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejauh mana gesekan bambu maupun gesekan kayu dapat menimbulkan terjadinya kebakaran hutan.
2. Untuk menguji sejauh mana puntung rokok dapat menimbulkan terjadinya kebakaran hutan.

TINJAUAN PUSTAKA

Kebakaran hutan terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam biasa terjadi pada musim kemarau ketika cuaca sangat panas. Namun, sebab utama dari kebakaran adalah pembukaan lahan yang meliputi : (1) Pembakaran lahan yang tidak terkendali sehingga merembet ke lahan lain, (2) Pembukaan lahan tersebut dilaksanakan baik oleh masyarakat maupun perusahaan. Namun bila pembukaan lahan dilaksanakan dengan pembakaran dalam skala besar, kebakaran tersebut sulit terkendali, (3) Penggunaan lahan yang menjadikan lahan rawan kebakaran, misalnya di lahan bekas HPH dan di daerah yang beralang-alang, (4) Konflik antara pihak pemerintah, perusahaan dan masyarakat karena status lahan sengketa Perusahaan-perusahaan kelapa sawit kemudian menyewa tenaga kerja dari luar untuk bekerja dan membakar lahan masyarakat lokal yang lahannya ingin diambil alih oleh perusahaan, untuk mengusir masyarakat. Kebakaran mengurangi nilai lahan dengan cara membuat lahan menjadi terdegradasi, dan dengan demikian perusahaan akan lebih mudah dapat mengambil alih lahan dengan melakukan pembayaran ganti rugi yang murah bagi penduduk asli.

Penyebab kebakaran lain, antara lain: (1) Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang; (2) Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan; (3) Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi; (4) Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau. (Wibowo, 2007)

Menurut Frans Wanggai, faktor-faktor yang turut mempercepat sebaran api adalah jenis hutan dan bahan yang terbakar, kandungan air dalam bahan bakar yang terbakar, pergerakan angin, topografi dan bahan penutup tanah. Penyebab terjadinya kebakaran hutan sangat bervariasi, namun secara umum dapat dikatakan bahwa penyebab utama adalah manusia dan lainnya secara alami seperti petir dan terjadi spontan karena gesekan. Berdasarkan terjadinya, kebakaran diklasifikasikan dalam : (a) kebakaran karena berkemah dalam hutan, (b) kebakaran karena puntung rokok, (c) petir, (d) gesekan pohon, (e) kereta api, (f) perladangan, (g) pembukaan hutan untuk perkebunan ataupun tujuan lain. Umumnya penyebab utama kebakaran hutan adalah manusia dan pada dasarnya manusia kurang hati-hati sehingga terjadi kebakaran hutan.

METODE PRAKTIKUM


1. Pengujian gesekan bambu dan gesekan kayu
Bahan dan Alat :
1. Dua Batang Bambu
2. Dua Batang Kayu
3. Alat Pengukur Kayu
Cara : Gesekkan 2 buah bambu dalam waktu yang telah ditentukan dan gesekan 2 buah kayu dalam waktu yang telah ditentukan juga. Waktu yang telah ditentukan 1 menit, 5 menit, dan 10 menit. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga kali pengulangan setiap waktunya.

2. Pengujian puntung rokok
Bahan dan Alat :
1. Rokok
2. Serasah pinus ± 20 gr
3. Alat Pengukur Waktu
4. Timbangan
5. Korek Api
Cara : Hidupkan rokok yang tersedia lalu jatuhkan dengan sengaja di atas serasah-serasah lalu amati dalam beberapa waktu yang telah ditentukan. Pengujian pertama dengan satu buah rokok diatas serasah lalu pengujian kedua 2 buah rokok diatas serasah dan 2 rokok yg disatukan apinya diatas serasah.



HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Tabel 1. Pengujian Gesekan Bambu dan Gesekan Kayu
Jenis Bahan Bakar Ulangan 1 menit 5 menit 10 menit
Bambu 1 Tidak Hangat Hangat Sedikit hangat
2 Sedikit Hangat Tidak Hangat Sedikit hangat
3 Hangat Sedikit Hangat Sedikit hangat
Kesimpulan Sedikit Hangat Sedikit Hangat Sedikit Hangat
Kayu 1 Hangat Hangat hangat
2 Hangat Tidak Hangat Sedikit hangat
3 Hangat Sedikit Hangat Sedikit hangat
Kesimpulan Hangat Sedikit Hangat Sedikit Hangat


Tabel 2. Pengujian Puntung Rokok
Perlakuan Pengamatan
Rokok 1 Tidak Nyala
Rokok 2 Tidak Nyala
Rokok Disatukan Tidak Nyala

Amati selama 10 menit


B. Pembahasan
Praktikum ini menjelaskan tentang penyebab dan sumber dari kebakaran hutan. Apabila kita lihat berdasarkan sumbernya, sumber api kebakaran hutan dapat terjadi secara alami dan secara buatan (disebabkan manusia). Secara alami, sumber api kebakaran dapat terjadi karena adanya petir dan letusan gunung berapi. Sedangkan secara buatan (disebabkan manusia) dapat terjadi karena bara sisa api unggun dan pembukaan lahan dengan sengaja membakar hutan.
Perlakuan pertama yang dilakukan pada praktikum ini adalah menguji secara langsung mengenai sejauhmana gesekan antara dua batang bambu atau dua batang kayu dapat menyebabkan kebakaran pada hutan. Sesuai apa yang telah kita uji pada praktikum ini dan berdasarkan apa yang tercantum pada lampiran hasil yang telah kita buat, terbukti bahwa gesekan antara dua batang bambu atau kayu yang telah kita uji selama sembilan kali pengujian yang masing-masing yaitu digesekkan selama satu menit (tiga kali pengujian), selama lima menit (tiga kali pengujian), dan sepuluh menit (tiga kali pengujian), dapat dibuktikan bahwa gesekan antar dua batang bambu ataupun kayu selama apapun kita menggesekkan pada saat praktikum, tidak akan menyebabkan terjadinya api atau munculnya api yang bisa menyebabkan kebakaran hutan. Hal ini dikarenakan kekuatan gesekan bambu dan kayu tidak begitu kuat untuk menimbulkan api karena energi panas yang ditimbulkan sangat kecil. Akan tetapi, hal yang berkebalikan (menimbulkan api dari hasil gesekan) dapat saja terjadi meskipun itu hanya kemungkinan kecil, apabila kekuatan gesekan yang kita buat sangat keras dan kuat sehingga energi panas yang dihasilkan dari gesekan tersebut cepat panas dan akhirnya dari panas tersebut dapat saja menimbulkan api. Kekuatan gesekan dan energi panas yang dihasilkan akibat gesekan dalam hal ini menjadi salah satu syarat utama terjadinya sumber api kebakaran hutan. Namun, apabila kita melihat bagaimana proses gesekan secara alami di hutan terjadi, energi panas yang ditimbulkan akibat dua bambu atau kayu sangat kecil karena kekuatan gesekan alami dua kayu atau bambu yang bersinggungan sangat kecil dan sangat sedikit kemungkinan untuk menimbulkan api.
Perlakuan selanjutnya yang kita lakukan pada praktikum ini, adalah menguji sejauhmana bara api dari puntung rokok menimbulkan api dan menyebabkan kebakaran hutan. Sesuai yang kita uji secara langsung masing-masing selama sepuluh menit, dapat dibuktikan bahwa puntung rokok yang kita simpan pada serasah pinus yang sudah kering pada perlakuan pertama yaitu satu puntung rokok hasilnya tidak menimbulkan bara api yang nantinya dapat menimbulkan kebakaran. Begitu pula pada perlakuan kedua (dua puntung rokok secara bersamaan disimpan tetapi berbeda tempat) dan perlakuan ketiga (dua puntung rokok secara bersamaan disimpan dan diletakkan pada satu tempat) tidak menghasilkan bara api selama sepuluh menit pengamatan. Hal ini dikarenakan bara api dari puntung rokok tidak begitu kuat untuk membakar serasah yang ada meskipun serasah tersebut sangat kering. Kekuatan bara yang dihasilkan dapat menjadi salah satu indikator terjadinya api pada serasah. Selain itu, pengaruh lain seperti kelembaban udara dan tingkat kekeringan serta jenis serasah dapat juga menjadi salah satu indikator terjadinya sumber api. Jika bara api yang ditimbulkan sangat kuat, maka tidak menutup kemungkinan serasah tersebut akan segera terbakar dan menimbulkan api yang menyebabkan kebakaran pada hutan.



KESIMPULAN


Berdasarkan pada pembahasan yang telah dikemukakan dan menjawab tujuan praktikum yang ada, dapat dsimpulkan bahwa gesekan anatara dua batang kayu atau bambu tidak dapat menimbulkan api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran karena kekuatan gaya gesek dan energi panas yang dihasilkan tidak begitu kuat. Selanjutnya, bara sisa dari puntung rokok juga dalam hal ini tidak dapat menimbulkan api karena kekuatan bara yang ditimbulkan kedua puntung rokok tidak begitu besar dan kuat sehingga kecil kemungkinan menyebabkan terjadi api kebakaran hutan. 

DAFTAR PUSTAKA

Suyanto, dkk. 2003. Kebakaran di Lahan Rawa/Gambut di Sumatera: Masalah dan Solusi. Palembang : Presiding Semiloka
Wanggai, Frans. 2003. Manajemen Hutan. Jakarta : Grasindo
Wibowo, Annas. 2007. Penyebab Kebakaran Hutan. [terhubung berkala] http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/sebab-kebakaran-hutan.html [diunduh tanggal 8 Maret 2011]



Comments

Popular posts from this blog

Harga Kayu Meranti 2020

Proposal : Pembangunan Tempat Pengolahan Kayu (Sawmill) Di Sekitar Jalur Cigudeg-Leuwiliang

Penerapan AMDAL pada Pembangunan di Bidang Kehutanan