Posts

Showing posts with the label Download Laporan

Kuliah Penilaian Hutan : Nilai Lahan Hutan

Image
Download Soft file nya PENDAHULUAN Sumberdaya lahan adalah salah satu faktor utama yang sangat penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan ( sustainable ). Lahan adalah komponen dasar dari system sumberdaya alam pada setiap negara . Lahan mempunyai fungsi baik secara ekologis sebagai muka bumi (biosfer) tempat di mana ada kehidupan, tetapi lahan juga berfungsi sosial ekonomi yang dipandang sebagai sarana produksi, benda kekayaan/bernilai ekonomi, maupun mempunyai fungsi sosial untuk kepentingan masyarakat umum.             Lahan menjadi semakin penting karena dengan pertambahan jumlah penduduk yang tinggi, terjadi tekanan-tekanan pada permintaannya ( demand for land ). Sedangkan dari sisa persediaan ( supply ), lahan dalam suatu tatanan ruang tertentu (suatu wilayah, atau kawasan kota) persediaannya tetap ( fixed ), sehingga nilainya menjadi meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu lahan merupakan area multi kegiatan dan multi manfaat yang akan menentukan tin

Pehdas : Laporan Analisis Topografi Dan Wilayah Hujan Dalam Das

Image
PENDAHULUAN Bentang lahan adalah bentukan-bentukan di permukaan bumi yg terbentuk karena adanya tenaga endogen dan eksogen. Suatu bentang lahan memiliki kemiringan yang berbeda-beda. Kemiringan bentang lahan / lereng tersebut terbentuk akibat proses erosi, gerakan tanah, dan pelapukan. Kemiringan tersebut dapat digolongkan menjadi 5 kelas lereng. Elias (2008) membaginya menjadi datar, landai, agak curam, curam, dan sangat curam. Kemiringan dengan sudut 0o-8o digolongkan ke dalam kelas datar, kemiringan dengan sudut 8o-15o digolongkan ke dalam kelas landai, kemiringan dengan sudut 15o-25o digolongkan ke dalam kelas agak curam, kemiringan dengan sudut 25o-45o digolongkan ke dalam kelas curam, dan kemiringan dengan sudut > 45o digolongakan ke dalam kelas sangat curam. Sudut tersebut dapat diketahui secara manual maupun melalui teknologi citra digital. SIG atau bisa juga disebut GIS merupakan salah satu teknologi yang memberikan kemudahan untuk mendapatkan data mengenai kondisi

Laporan Linhut (perlindungan Hutan) : Penyakit Hutan

Image
Hutan merupakan masyarakat tumbuhan yang didominasi oleh pohon-pohon atau tegakan pohon yang mempunyai keadaaan lingkungan yang berbeda dengan di luar hutan. Hutan dikatakan sakit apabila pohon-pohon yang ada di dalamnya mengalami sakit atau terkena serangan penyakit akibat sering mengalami tekanan secara terus-menerus dari faktor biotik (makhluk hidup) ataupun faktor abiotik (lingkungannya) yang sedemikian rupa sehingga menimbulkan banyak kerugian pada hutan tersebut. Kerugian tersebut dapat berupa penurunan baik secara kualitas ataupun kuantitas dalam produksi hutan ataupun kerugian lainnya. Tekanan yang terjadi pada hutan ataupun pohon dikarenakan adanya interaksi yang terus menerus antara pohon dan faktor-faktor  biotik tersebut yang mengakibatkan terbentuknya gambaran ekspresi reaksi inang yang tampak dengan jelas dari luar akibat gangguan fisiologis yang biasa disebut dengan “gejala” dan dapat pula diakibatkan oleh faktor yang tidak terlihat jelas karena interaksi yang berjalan

Laporan Akhir Kegiatan Magang Mandiri - Management Hutan IPB (CIFOR)

Image
Softfile nya Download di sini Ringkasan LAPORAN AKHIR KEGIATAN MAGANG MANDIRI MANAJEMEN HUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DI CENT ER FOR INTERNATIONAL FORESTRY RESEARCH Pada era modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin berkualitas dan teruji untuk menghadapi tantangan global dan mewujudkan Negara Indonesia yang mandiri dan maju. Banyak cara yang bisa digunakan untuk mendidik putra bangsa yang berkualitas dan kompeten di sebuah institusi. Ilmu kehutanan merupakan ilmu yang penting dipelajari karena menyangkut semua kehidupan komponen ekosistem dunia. Oleh karena itu, sebagai salah satu lembaga pendidikan kehutanan, Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB menganjurkan para civitas akademiknya untuk melaksanakan program Magang Mandiri. Magang Mandiri merupakan salah satu program Departemen Manajemen Hutan yang ditujukan kepada seluruh mahasiswanya agar

Laporan Akhir PWH

LAPORAN AKHIR PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN (PWH) PERENCANAAN TRASE JALAN HUTAN PT. ATHA FIRAS JAYA  ======================================== PENDAHULUAN Latar Belakang Pembukaan wilayah hutan adalah kegiatan penyediaan prasarana atau infrastruktur seperti jaringan jalan, log pond, base camp induk dan base camp cabang, base camp pembinaan hutan, tempat penimbunan kayu/TPK, tempat pengumpulan kayu/TPN, jembatan dan gorong-gorong, menara pengawas, dan lain-lain. Kegiatan tersebut agar berlangsungnya kegiatan produksi, pembinaan hutan, inspeksi kerja, transportasi dan komunikasi antar pusat kegiatan.Pembukaan wilayah hutan harus dilaksanakan secara bertahap dan terpadu dalam perencanaannya agar dapat melayani kebutuhan masa kini dan masa yang akan datang dalam pengelolaan hutan lestari. Pembukaan wilayah hutan berfungsi untuk mempermudah pengangkutan pekerja, peralatan, bahan-bahan keluar masuk hutan, kegiatan pembinaan hutan, kegiatan pemanenan hutan, penebangan, penyara

Laporan Hidrologi Hutan | Analisis Hidrograf

ANALISIS HIDROGRAF ===================================== PENDAHULUAN Latar Belakang L uas hutan yang ideal untuk menunjang keseimbangan ekosistem – seperti tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 41 tentang Kehutanan – minimal harus 30 persen dari luas wilayah. Dengan luasan tersebut diharapkan sebagian curah hujan yang turun pada musim hujan dapat disimpan dalam lapisan tanah, dan dialirkan sebagai aliran dasar ( base flow ) pada musim kemarau. Fluktuasi debit sungai pada sebagian besar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia cenderung meningkat, yaitu relatif besar pada musim hujan (seringkali menyebabkan banjir) dan relatif kecil pada musim kemarau (seringkali menyebabkan kekeringan).  Kondisi ini memberikan gambaran tentang telah terjadinya kerusakan DAS yang berdampak terhadap permasalahan surplus/defisit neraca air sepanjang tahun (Hisma, 2010). Koefisien limpasan adalah rasio jumlah limpasan terhadap jumlah curah hujan, diamana nilainya tergantung pada tekstur

Laporan Pehdas : APLIKASI SIG UNTUK ANALISIS SEBARAN POTENSI EROSI

APLIKASI SIG UNTUK ANALISIS SEBARAN POTENSI EROSI =================================================== PENDAHULUAN Latar Belakang Erosi adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached) dan kemudian dipindahkan (transported) ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, sungai atau gravitasi. Empat faktor utama yang dianggap terlibat dalam proses erosi adalah iklim, sifat tanah, topografi, dan vegetasi penutup lahan. Biasanya, keempat faktor tersebut dimanfaatkan sebagai dasar untuk menentukan besarnya erosi tanah melalui persamaan umum yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan persamaan universal (Universal Soil loss Equation – USLE). Laju erosi yang dinyatakan dalam mm/thn atau ton/ha/thn yang terbesar yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransikan agar terpelihara suatu kedalaman tanah yang cukup bagi pertumbuhan tanaman yang memungkinkan tercapainya produktivitas yang tinggi secara lestari disebut erosi yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransikan disebut nilai T

Laporan Pehdas | Analisa Curah Hujan Wilayah

ANALISA CURAH HUJAN WILAYAH ========================================== PENDAHULUAN Latar belakang Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga. Data jumlah curah hujan (CH) rata-rata untuk suatu daerah tangkapan air (catchment area) atau daerah aliran sungai (DAS) merupakan informasi yang sangat diperlukan oleh pakar bidang hidrologi. Untuk dapat mewakili besarnya CH di suatu wilayah/daerah diperlukan penakar CH dalam jumlah yang cukup. Semakin banyak penakar dipasang di lapangan diharapkan dapat diketahui besarnya rata -rata CH yang menunjukkan besarnya CH yang terjadi di daerah tersebut. Disamping itu juga diketahui variasi CH di s

Laporan Koreksi Geometrik

Koreksi Geometrik (Rektifikasi) ==================================== Pendahuluan Data asli hasil rekaman sensor pada satelit maupun pesawat terbang merupakan representasi dari bentuk permukaan bumi yang tidak beraturan. Meskipun kelihatannya merupakan daerah yang datar, tetapi area yang direkam sesungguhnya mengandung kesalahan (distorsi) yang diakibatkan oleh pengaruh kelengkungan bumi dan atau oleh sensor itu sendiri. Pada bagian ini akan diuraikan secara ringkas tentang cara melakukan koreksi geometrik, khususnya menggunakan perangkat lunak ERDAS. Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk mengisi citra yang baru harus di- resampling kembali. Resampling adalah suatu proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid yang baru dari

Laporan Akhir Ilmu Pnyakit Hutan

Image
PENDAHULUAN Latar Belakang Hutan merupakan masyarakat tumbuhan yang didominasi oleh pohon-pohon atau tegakan pohon yang mempunyai keadaaan lingkungan yang berbeda dengan di luar hutan. Hutan dikatakan sakit apabila pohon-pohon yang ada di dalamnya mengalami sakit atau terkena serangan penyakit akibat sering mengalami tekanan secara terus-menerus dari faktor biotik (makhluk hidup) ataupun faktor abiotik (lingkungannya) yang sedemikian rupa sehingga menimbulkan banyak kerugian pada hutan tersebut. Kerugian tersebut dapat berupa penurunan baik secara kualitas ataupun kuantitas dalam produksi hutan ataupun kerugian lainnya. Tekanan yang terjadi pada hutan ataupun pohon dikarenakan adanya interaksi yang terus menerus antara pohon dan faktor-faktor   biotik tersebut yang mengakibatkan terbentuknya gambaran ekspresi reaksi inang yang tampak dengan jelas dari luar akibat gangguan fisiologis yang biasa disebut dengan “gejala” dan dapat pula diakibatkan oleh faktor yang tidak terlih