PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
PERLINDUNGAN
DAN PRODUKTIVITAS TANAH
Disusun
Oleh :
Vera
Eduardo
Agung
Kriswiyanto (E14090031)
Chandra
Darmawan (E14090020)
Khabibi
Nurrofi’ Pratama (E14090095)
Dosen:
Prof.Dr.Ir.
Nurheni Wijayanto, MS
DEPARTEMEN
SILVIKULTUR
FAKULTAS
KEHUTANAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Akhir-akhir ini telah disadari
telah terjadi penurunan potensi baik dari
segi kuantitas maupun kualitas dari hasil hutan. Hal ini diakibatkan oleh
beberapa faktor. Diantaranya adalah
faktor kesuburan tanah. Tanah merupakan akumulasi tubuh-tubuh alam yang
bebas menduduki sebagian permukaan bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan
memiliki sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim, jasad-jasad hidup yang
bertindak terhadap bahan induk selama jangka waktu tertentu.
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik yang mempengaruhi
kehidupan makhluk hidup. Bagi kesejahteraan manusia, tanah pertanian,
perkebunan, dan kehutanan perlu dijaga kesuburannya agar dapat berproduksi
secara maksimal. Perlindungan tanah sangat penting dilakukan agar tidak
menimbulkan kerugian bagi mahluk hidup kerugian itu diantaranya polusi tanah.
Dampak dari polusi tanah dirasakan secara tidak langsung dan berlangsung dalam
jangka waktu yang agak lama.
Produktivitas Tanah dapat didefinisikan
sebagai kemampuan tanah untuk memproduksi sesuatu spesies tanaman atau suatu
sistem pertanaman pada suatu sistem pengelolaan tertentu. Pola tanam agroforestri
ini selain dapat melindungi kesuburan tanah, juga dapat meningkatkan produktivitas
dari tanah itu sendiri. Hal ini dikarenakan dalam pola tanam agroforestri
selain menanam tanaman kehutanan, juga ditanam tanaman pertanian di sela-sela
nya.
1.2 Tujuan
1. Menganalisa pola
tanam agroforestri dalam peningkatan produktivitas lahan.
2. Mengetahui
hubungan antara sistem pola tanam agroforestri dengan perlindungan tanah.
3. Memberikan
alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan degradasi tanah.
BAB
II
PEMBAHASAN
Tanah yang
berada pada daerah tropis sangat beranekaragam, memiliki laju dekomposisi bahan
organik yang relatif tinggi dan secara umum tingkat kesuburannya relatif
rendah. Karakteristiknya agak rentan, permukaannya agak kasar dan kapasitas
infiltrasinya cepat hilang.
Tindakan-tindakan yang dapat
dilakukan untuk melindungi kualitas tanah antara lain:
a) Rotasi
Tanaman
Rotasi
tanaman adalah kegiatan menanami lahan pertanian dengan jenis tanaman yang
berbeda-beda secara bergantian. Misalnya, suatu lahan ditanami dengan jagung.
Setelah jagung dipanen, lahan itu ditanami kacang tanah. Selanjutnya setelah kacang
tanah dipanen, lahan itu ditanami kedelai. Cara ini dapat memberikan keuntungan
karena kesuburan tanah dapat terjaga.
b) Pemupukan
Pemberian
unsur hara atau pemupukan tanaman harus seimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pemberi pupuk yang berlebihan menyebabkan tanah menjadi rusak sehingga
merugikan tanaman pertanian dan pada akhirnya merugikan petani itu sendiri.
Kesuburan tanah dapat dipertahankan dengan cara pemupukan, tetapi pemberiannya
jangan melebihi dosis. Apabila pemupukan melebihi dosis yang dibutuhkan
tanaman, tanah akan menjadi lunak, yaitu mudah terbawa oleh aliran air sehingga
kesuburan tanah cepat hilang.
c) Pencegahan
Erosi dan Banjir
Penebangan
hutan secara terus-menerus akan menyebabkan hutan menjadi gundul sehingga
mengakibatkan terjadinya erosi ( pengikisan tanah ) dan banjir pada musim
hujan. Selain menyebabkan lahan kritis, erosi juga akan menyebabkan pencemaran
air. Air hujan yang jatuh akan langsung mengalir di permukaan dengan membawa tanah
dalam alirannya sehingga kualitas air permukaan menurun karena terlalu banyak
mengandung partikel tanah. Penggundulan hutan juga dapat menyebabkan
banjir karena tidak adanya akar tumbuhan yang menahan aliran air hujan yang
jatuh ke tanah. Upaya pencegahan erosi dan banjir dapat dilakukan dengan cara
pelestarian hutan, yaitu dengan melakukan reboisasi di lahan-lahan kritis dan
melakukan tebang pilih (penebangan hutan yang dilakukan secara terencana).
Selain itu,
pola tanam agroforestri diyakini mempunyai potensi besar sebagai alternatif sebagai
tindakan konservasi tanah untuk memeliharaan kesuburan dan produktivitas lahan
di daerah tropis. Untuk menilai produktivitas tanah maka faktor-faktor yang
perlu diperhatikan antara lain :
1. Pola
hujan
2.
Intensitas hujan
3.
Potensi
evapotranspirasi
4.
Suhu
5. Angin
Terlepas dari itu, penanaman pohon dapat berpengaruh
terhadap perlindungan tanah. Hal ini dibuktikan dengan pengalaman banyak negara
berkembang yang menunjukkan bahwa cara terbaik untuk reklamasi tanah yang
terdegradasi adalah melalui penghutanan kembali. Akan tetapi, penanaman pohon
tersebut memiliki pengaruh positif dan negatif bagi tanah itu sendiri. Pengaruh
pepohonan yang bersifat positif antara lain:
1. Pemeliharaan
atau peningkatan bahan organik
2.
Fiksasi nitrogen
3.
Pengembalian nutrisi
4.
Mengurangi kecepatan
angin sehingga menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi masukan hara dari
atmosfer
5.
Perlindungan erosi
6.
Mempertinggi efisiensi
penggunaan nutrisi
7.
Modifikasi temperatur
tanah yang ekstrim
8.
Mengurangi keasaman
tanah
9. Pengaruh
naungan
Sedangkan
pengaruh pohon yang bersifat negatif terhadap tanah antara lain :
1. Hilangnya
bahan organik dan unsur hara dalam pemanenan pohon
2.
Kompetisi unsur hara,
air dan kelembaban antara pohon dengan tanaman pertanian
3. Adanya
zat penghambat pertumbuhan
Untuk itu diperlukan pemahaman tentang ukuran dan laju
keuntungan dan kerugian akibat pengaruh pepohonan merupakan kunci keberhasilan
dalam merancang dan mengelola sistem agroforestri
BAB
III
KESIMPULAN
Perlindungan tanah memiliki
korelasi terhadap produktivitas tanah. Dan salah satu upaya untuk melindungi
tanah tersebut adalah dengan menggunakan pola tanam agroforestri dengan
mempertimbangkan berbagai faktor baik keuntungan/kerugian dari penanaman jenis pohon,
karakteristik tanah, suhu, udara dan kelembaban dari tanah itu sendiri.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas Saran dan masukannya yang membangun.