Harokah


OPINI NGAWUR TANPA DASAR...MENYOAL PERMASALAHAN “HAROKAH”

Bermula dari ketersinggungan saya terhadap sikap beberapa teman yang fanatik terhadap harokah yang dia gabungi (titik). Ada banyak perasaan mengganjal sebenarnya dengan sikap orang-orang yang dalam hal ini saya katakan demam konferensi*. Apa maksudnya “demam Konferensi” ? saya sendiri juga tidak begitu paham, tapi istilah ini saya dapatkan dari senior saya yang juga mengalami kekecewaan yang sama dengan saya (mungkin) terhadap ke-harokahan. Jadi maksud demam konferensi disini adalah suatu sikap seseorang yang berubah secara tiba-tiba, ikut-ikutan memperjuangkan suatu idealisme yang dia sendiri sedang memperlajari idealisme tersebut. Jadi orang ini sebenarnya baru tahu sedikit tetang suatu ilmu, tapi perasaan ‘pahamnya’ sudah melangit. Saya ambil contoh, begini. Seorang mahasiswa yang baru direkrut oleh sebuah lembaga dakwah (katakanlah), yang tadinya dia adalah orang yang fragmatis, dasar dari sono-nya dari SMA nya dia orang yang ugal-ugalan, orang yang...ya standar dengan lainnya, orang yang tidak punya dasar pergerakan, sikap kritis, dan lain sebagainya, tiba-tiba menjadi KRITIS. Dalam hal ini saya nyatakan ada pengecualian terhadap orang yang memang secara pemikiran dia telah berubah. Nah seperti itu. Orang-orang seperti ini biasanya agak ngawur dan sok-sok-an.

Lantas, kenapa kok sampai membuat saya tersinggung. Jadi begini, beberapa saat yang lalu, ada kakak kelas saya curhat ke saya tentang niat dia melamar seorang gadis. Gadis ini adalah salah satu mahasiswa tingkat persiapan bersama (TPB) yang direkrut oleh salah satu lembaga dakwah kampus. Dalam lembaga tersebut diwajibkan bagi setiap kadernya untuk melaksanakan semacam konsep bimbingan, istilahnya kalau gak salah, liqok atau halaqoh, atau apa githu. Tapi yang jelas gambarannya adalah berbentuk sebuah kelompok pengajian yang terdiri oleh beberapa orang dan dikelompok itu ada seorang yang disebut dengan murobi atau musrib atau apalah. Yang jelas dia adalah seorang yang dianggap guru dan patut ditaati segala saran dan masukannya. Untuk selanjutnya kita sebut saja orang tersebut Engguru. Kakak kelas saya tersebut curhat ke saya, bahwa gadis yang dia sukai yang dia berniat meminangnya tersebut cerita bahwasannya dia tidak boleh berhubungan dengan kakak kelas saya tersebut, seperti sudah saklak diharamkan. Diharamkan untuk menerima lamarannya. Yang menharamkan adalah yang Engguru-nya. Kemudian saya tanya ke kakak kelas saya, emang Enggurunya bilang apa ? katanya kakak kelas saya ini adalah anggota lembaga dakwah kampus juga yang berbeda aliran dengan dengan LDK tempat dia mengaji ilmu. Lho, kok dilarang. Iya, karena LDK yang lainnya dianggap SESAT, anggotanya KERAS. Bicaranya KHILAF...KHILAF..terus. Diperbolehkan Pacaran, malahan di suruh berpacaran. Nah saya kebetulan waktu itu masih jadi anggota LDK yang di fitnah tersebut, ya saya tersinggung. Waduh !!! kok bisa bilang kayak gitu ? padahal selama saya disana tidak pernah diajarkan suatu ajaran yang menyimpang dari Agama Islam. Nah ini perlu segera di-clear-kan. Nah bersyukur, masalah tersebut dapat terselesaikan tanpa sampai melibatkan kedua lembaga dakwah kampus yang bersangkutan.


Comments

Popular posts from this blog

Harga Kayu Meranti 2020

Proposal : Pembangunan Tempat Pengolahan Kayu (Sawmill) Di Sekitar Jalur Cigudeg-Leuwiliang

Penerapan AMDAL pada Pembangunan di Bidang Kehutanan