Pelajaran Penting Ayah Kepada Anak Laki-lakinya
8 Pelajaran Penting yang Hanya Bisa Diajarkan Ayah kepada Anak Lelakinya
Banyak riset membuktikan bahwa anak anak yang terkait dengan kasus kekerasan, obat obatan, bahkan kelainan seksual memilliki hubungan buruk dengan ayah.
Kesibukan kerja memang menggila, tapi bukan alasan untuk tidak dekat dengan anak anak. Para ayah akan terkejut mengetahuin bahwa 8 hal ini hanya bisa dipelajari anak lelaki dari ayahnya!
1. Pembentuk Identitas.
Anak lelaki pertama kali belajar menjadi dirinya dengan mengamati ayahnya yang sesama lelaki. Kalau Ayah tidak hadir dalam hidupnya, dia akan lebih sulit membentuk identitas diri, akibatnya anak menjadi minder atau bingung dalam menentukan sikap
Anak lelaki pertama kali belajar menjadi dirinya dengan mengamati ayahnya yang sesama lelaki. Kalau Ayah tidak hadir dalam hidupnya, dia akan lebih sulit membentuk identitas diri, akibatnya anak menjadi minder atau bingung dalam menentukan sikap
2. Rasa Nyaman dan Percaya Diri.
Anak laki laki sangat butuh untuk merasa diakui dalam kelompok. Kedekatan dengan ayah memenuhi kebutuhan ini. Studi menunjukkan bahwa anak anak yang tidak dekat dengan ayahnya cenderung mengikuti geng geng yang negatif, ini disebabkan karena mereka mencari penerimaan di luar keluarga
Anak laki laki sangat butuh untuk merasa diakui dalam kelompok. Kedekatan dengan ayah memenuhi kebutuhan ini. Studi menunjukkan bahwa anak anak yang tidak dekat dengan ayahnya cenderung mengikuti geng geng yang negatif, ini disebabkan karena mereka mencari penerimaan di luar keluarga
3. Penanam Nilai-nilai Hidup.
Anak-anak yang memiliki ayah secara ekonomi lebih stabil daripada mereka yang tidak. Ini membuat mereka memiliki rasa harga diri dan nilai nilai lain yang dibentuk oleh ayahnya seperti etos kerja, hubungan yang sehat, dan sifat melindungi seluruh anggota keluarga.
Anak-anak yang memiliki ayah secara ekonomi lebih stabil daripada mereka yang tidak. Ini membuat mereka memiliki rasa harga diri dan nilai nilai lain yang dibentuk oleh ayahnya seperti etos kerja, hubungan yang sehat, dan sifat melindungi seluruh anggota keluarga.
4. Membentuk Karakter.
Anak lelaki memperhatikan karakter ayahnya lalu meniru apa yang mereka lihat. Ayah bisa mncontohkan karakter positif seperti kejujuran, keberanian, keadilan, wawasan yang luas serta bagaimana berkontribusi positif buat masyarakat. Anak anak yang tidak mejadikan ayahnya sebagai model cenderung berkiblat pada selebritis, atlit populer, atau musisi sebagai model hidupnya.
Anak lelaki memperhatikan karakter ayahnya lalu meniru apa yang mereka lihat. Ayah bisa mncontohkan karakter positif seperti kejujuran, keberanian, keadilan, wawasan yang luas serta bagaimana berkontribusi positif buat masyarakat. Anak anak yang tidak mejadikan ayahnya sebagai model cenderung berkiblat pada selebritis, atlit populer, atau musisi sebagai model hidupnya.
5. Mengajari Sikap Menghargai Orang Lain.
Ayah yang tidak perhatian kepada anak lelakinya otomatis mengajarkan sikap tidak menghargai orang lain. Para Ayah jaman sekarang bisa mengajari anak anak sikap menghargai orang lain seperti mendengarkan, membangun rasa percaya, kesopanan, dan batas batas dalam pergaulan
Ayah yang tidak perhatian kepada anak lelakinya otomatis mengajarkan sikap tidak menghargai orang lain. Para Ayah jaman sekarang bisa mengajari anak anak sikap menghargai orang lain seperti mendengarkan, membangun rasa percaya, kesopanan, dan batas batas dalam pergaulan
6. Mengisi Ruang Hampa pada Jiwa Anak.
Anak yang tidak memiliki ayah, atau ayah tidak dekat dengannya cenderung merasa bahwa ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Inilah mengapa anak anak yang tidak dekat dengan ayahnya atau tidak memiliki ayah cenderung lari ke seks, pornografi, kekerasam, obat obatan, atau sikap sikap yang merusak dirinya sendiri. Kehadiran Ayah membuat anak merasa lengkap dan penuh.
Anak yang tidak memiliki ayah, atau ayah tidak dekat dengannya cenderung merasa bahwa ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Inilah mengapa anak anak yang tidak dekat dengan ayahnya atau tidak memiliki ayah cenderung lari ke seks, pornografi, kekerasam, obat obatan, atau sikap sikap yang merusak dirinya sendiri. Kehadiran Ayah membuat anak merasa lengkap dan penuh.
7. Memberi Pemahaman tentang Seks.
Anak laki laki juga banyak pertanyaan tentang seks, terlebih saat memasuki masa pubertas. Ayah bisa mengajari mereka tentang tanda tanda baligh, mimpi basah, perbedaan mani dan madzi, mandi junub, aurat, dan prilaku seksual yang sehat, mereka tidak akan nyaman membicarakan hal hal seperti ini dengan ibunya. Bila tidak, mereka akan mencari sendiri dan bisa terjerumus dalam pornografi.
Anak laki laki juga banyak pertanyaan tentang seks, terlebih saat memasuki masa pubertas. Ayah bisa mengajari mereka tentang tanda tanda baligh, mimpi basah, perbedaan mani dan madzi, mandi junub, aurat, dan prilaku seksual yang sehat, mereka tidak akan nyaman membicarakan hal hal seperti ini dengan ibunya. Bila tidak, mereka akan mencari sendiri dan bisa terjerumus dalam pornografi.
8. Mengajari Makna Cinta.
Anak yang merasa dicintai oleh ayahnya akan belajar banyak hal tentang kepercayaan dan kasih sayang, mereka akan memandang cinta sebagai hal yang melahirkan rasa bahagia. Sedangkan anak lelaki yang merasa diabaikan oleh ayahnya justru melihat cinta sebagai kerapuhan, kepercayaan sebagai hal lemah yang buruk, sehingga merekapun kesulitan membangun hubungan pernikahan yang sehat.
Anak yang merasa dicintai oleh ayahnya akan belajar banyak hal tentang kepercayaan dan kasih sayang, mereka akan memandang cinta sebagai hal yang melahirkan rasa bahagia. Sedangkan anak lelaki yang merasa diabaikan oleh ayahnya justru melihat cinta sebagai kerapuhan, kepercayaan sebagai hal lemah yang buruk, sehingga merekapun kesulitan membangun hubungan pernikahan yang sehat.
Bagaimana para Ayah, siap bermain dan menjadi sahabat anak?
Ayo mulai sekarang juga!
Ayo mulai sekarang juga!
sumber: https://www.facebook.com/founders.crown.ambassador