Download Contoh Proposal Investasi Sengon Hutan Rakyat



PROPOSAL INVESTASI
HUTAN TANAMAN RAKYAT  




Usaha Penanaman Kayu Sengon
(Paraserianthes falcataria)



PENDAHULUAN

Budidaya kayu sengon memiliki prospek pasar yang cukup tinggi. Permintaan akan kayu sengon bukan hanya di dalam negeri, namun juga  dari mancanegara. Permintaan ekspor kayu lapis berbahan baku sengon terus meningkat. Permintaan kayu sengon, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri semakin meningkat. Untuk pasar ekspor, semakin banyak negara yang meminati kayu olahan dari sengon. Kayu sengon di ekspor ke kawasan Eropa dan Amerika Serikat,  juga ke  negara-negara Afrika, Timur Tengah, dan Asia (Debbie, beritadaerah.co.id).

Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Tengah Ikhwan Sudrajat, ekspor kayu lapis Jawa Tengah pada tahun 2010 mencapai 150 juta dollar AS. Selain di Purworejo, industri kayu lapis juga ditemui di Magelang dan Temanggung yang mencapai 50 pabrik. Nilai ekspor kayu lapis sekitar 35 persen dari total ekspor kayu Jawa Tengah senilai Rp 530 juta dollar AS. Dan Kemenhut memang semakin giat mempromosikan kegiatan menanam pohon yang bernilai ekonomi tinggi seperti sengon dan jabon.  Demikian menjanjikan prospek bisnis dari industri kayu sengon baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun pasar luar negeri.

            Dalam skala industri, pemilihan sengon sebagai salah satu jenis pohon yang diproritaskan untuk pengusahaan hutan tanaman industri (HTI) merupakan suatu pilihan yang tepat. Sengon dapat dipanen pada umur  yang relatif singkat yaitu 5-7 tahun setelah tanam sehingga sangat menguntungkan untuk diusahakan dalam skala besar seperti pengusahaan HTI. Dengan masa pengusahaan 35 tahun ditambah satu kali masa rotasi, pengusahaan hutan tanaman (HT) sengon akan bisa menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri pulp dan kertas serta untuk keperluan kayu pertukangan dan bangunan. Sengon sendiri akan menjadi bahan baku pulp yang sangat kompetitif dibandingkan dengan jenis pohon lainnya. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menanam sengon antara lain sebagai berikut :
1.     Masa tebang relatif pendek.
2.     Pengelolaan relatif mudah.
3.     Persyaratan tempat tumbuh tidak rumit.
4.     Kayunya serba guna.
5.     Permintaan pasar terus meningkat.
6.     Membantu menyuburkan tanah dan memperbaiki kualitas lahan.
Dengan masa tebang yang relatif pendek, pada tahun keenam pengusahaan HT sudah dapat menangguk bahan baku berupa kayu sengon untuk keperluan industri terkait. Dengan demikian, di samping dapat menghemat waktu, pengusahaan sengon juga dapat menghemat biaya dan tenaga. Biaya pembangunan akan lebih ringan pada jenis pohon yang tumbuh cepat atau berotasi pendek seperti sengon ini. Hal ini disebabkan adanya cash flow masuk dari hasil penebangan yang segera dapat mengurangi biaya yang telah dikeluarkan. Dengan melihat beberapa kelebihan sengon dibandingkan jenis pohon lainnya maka pengusahaan hutan tanaman sengon merupakan suatu pilihan yang sangat rasional.



Versi lengkapnya silahkan download 


Comments

Popular posts from this blog

Harga Kayu Meranti 2020

Proposal : Pembangunan Tempat Pengolahan Kayu (Sawmill) Di Sekitar Jalur Cigudeg-Leuwiliang

Penerapan AMDAL pada Pembangunan di Bidang Kehutanan